Power of sedekah |
Kisah ini teinspirasi dari kakek tua pengayuh becak di pinggirn kota Jogjakarta. Lelaki tua itu dengan semangat yang tinggi mengayuh becaknya mencari penumpang. Dengan peluh yang bercucuran membasahi wajahnya ia mengayuh becanya mengantarseorang pelanggan ke tujuanya. Tak lama setelah itu kakek tua itu kembali lagi menuju pangkalan.
Saat itu nampak ada seorang lelaki berpakaian rapih dengan dasi dan jas dan sepatu yang mengkilat sedang menunggu taksi. Namun sekian lama ia menunggu taksi tak kunjung datang. Lalu pria itu menghampiri kakek tua pengayuh becak tadi.
Lelaki “ Pak bisa antar saya ke jalan Malioboro ?”
Tukang becak “ Saget pak monggo,”
Lalu lelaki berpenamplan rapi itu naik ke becak pak tua tadi, dan mereka berangkat ke tujuan lelaki berpakaian rapih tadi. Sesampainya di tujuan saat pria itu akn membayar ongkos becak kepada kakek tua itu, sang kakek menolaknya.
Lelaki “ ini pak ongkosnya.”
Tukang becak “Mboten usah pak pun mboten usah,” (tidak usah pak sudah tidak usah)
lalu sang kakek pergi meninggalkan lelaki berpenampilan rapih itu. Pria itu masih bengong melihat tukang becak yang tidak mau dibayar.
Keesokan harinya pria itu menemui tukang becak yang tidak mau di bayar kemarin dan menyakan kenapa dirinya tidak mau dibayar. Singkat cerita sang kakek pengayuh becak menjawab pertanaan ria itu, bahwa setiap hari jumad sang kakek mengratiskan ongkos becaknya. karena hanya dengan cara itu dia bisa bersedekah.
Lelaki itu bertanya lagi bagaimana dengan keluarga di rumah jika bapak mengratiskan ongkos becak. sang kakek menjawab bahwa keluarga di rumah juga setuju dan ikhlas dengan keputusan sang kakek.
Jawaban sang kakek membuat lelaki itu terketuk hatinya. Seminggu kemudian lelaki itu mencari informasi alamat rumah si kakek dan mendatangi rumahnya. pada saat bertamu sang kakek sedang sholat jumad di masjid, lalu lelaki itu meminta untuk di ambilkan KTP milik kakek dan juga istrinya.
istri sang kakek bertanya “ Damel nopo mas kok tanglet KTP”
Pria itu menjawab “ saya mau mendaftarkan ibu dan bapak untuk naik haji bersama saya, karena bapak telah membukakan pintu hati saya, mohon di terima hadiah ini ya bu.”
saat sang kakek pulang dan sang istri memberi tahu jika ada seorang lelaki yang ingin menaikan haji mereka begitu senang sekali, sujut syukur berkali kali mereka lakukan.
dari kisah ini dapat kita petik sebuah pelajaran bahwa sedekah itu bisa dalam bentuk apa saja dan betapa besarnya kelipatan yang di berikan oleh Allah SWT kepada si kakek tukang becak. Semoga bermanfaat bagi kita semua aminn…